Ternyata Ini Jawaban Abdul Muthalib Ketika Ditanya Mengapa Cucu Terkasih Diberi Nama Muhammad?  Simak Yuk Ulasannya

Ilustrasi gurun pasir (dok:net)

JAKARTA (SURYA24.COM)-Nabi Muhammad saw adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah agama Islam. Dia adalah seorang nabi dan rasul Allah yang diutus untuk menyebarkan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia. Sirah nabi Muhammad saw adalah kisah hidupnya yang begitu inspiratif dan menjadi contoh bagi seluruh umat Islam.

Dirangkum dari berbagai sumber Muhammad lahir di kota Mekkah pada tahun 570 Masehi. Ia merupakan anak dari Abdullah dan Aminah. Ayahnya meninggal sebelum ia lahir, sehingga ia dibesarkan oleh kakeknya. Muhammad memulai hidupnya sebagai seorang pedagang, dan pada usia 25 tahun, ia menikahi Khadijah, seorang janda kaya yang menjadi pengusaha sukses.

Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia menerima wahyu pertamanya dari Allah melalui malaikat Jibril. Wahyu tersebut menjadi awal dari misi kenabiannya, yang kemudian ia sampaikan kepada seluruh umat manusia. Dia menyebarluaskan agama Islam dengan penuh kesabaran dan keteguhan hati, meskipun mengalami banyak tantangan dan rintangan.

Pada awalnya, Muhammad menghadapi banyak kesulitan dalam menyebarkan agama Islam. Dia sering dianiaya oleh penduduk Mekkah yang masih memeluk agama paganisme, dan beberapa pengikutnya bahkan dibunuh. Namun, Muhammad tetap sabar dan gigih dalam menyebarluaskan agama Islam, dan akhirnya berhasil memenangkan hati banyak orang.

 

Pada tahun 622 Masehi, Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekkah ke kota Yathrib, yang kemudian dikenal sebagai Madinah. Peristiwa ini dikenal sebagai Hijrah, dan menjadi titik awal penyebaran Islam secara lebih luas. Muhammad memimpin perjuangan melawan musuh-musuh Islam dan berhasil memenangkan banyak pertempuran penting, termasuk Pertempuran Badar, Uhud, dan Khandaq.

 

Selain sebagai seorang pemimpin politik dan militer, Muhammad juga menjadi contoh teladan dalam kehidupan sehari-hari. Dia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan oleh agama Islam, termasuk kejujuran, kesederhanaan, dan kasih sayang kepada sesama manusia. Muhammad sangat memperhatikan kesejahteraan umatnya dan membela hak-hak mereka.

 

Diasuh Kakek

Seperti diketahui Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT ke dunia. Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah, tepatnya pada Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Sejak kecil, Nabi Muhammad tumbuh tanpa sosok ayah. Ayahnya, Abdullah, meninggal dunia ketika Nabi masih di dalam kandungan. 

Sementara ibunya, Aminah binti Wahab meninggal dunia ketika Nabi berusia 6 tahun. Lantas, bagaimana kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW? 

Dikutip dari Kisah Sang Rasul karya Muhammad Luqman H. Za (2021) yang dilansir kompas.com, Nabi Muhammad lahir di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Disebut tahun Gajah karena Raja Habasyah pada tahun kelahiran Nabi mengirim bala tentara ke Mekkah untuk merobohkan Kabah. 

Di dalam bala tentara itu terdapat gajah yang sangat besar. Lalu Allah menghancurkan bala tentara tersebut tepat di hari kelahiran Nabi Muhammad. 

Nabi Muhammad lahir dari rahim Aminah binti Wahab yang menikah dengan Abdullah. Namun, Abdullah wafat ketika usia pernikahan mereka berumur 7 bulan. Saat itu, Nabi Muhammad belum lahir.

Dikutip dari buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad (2001), Nabi Muhammad lahir di rumah pamannya, Abu Thalib. Ketika itu, bidan yang membantu kelahiran Nabi Muhammad bernama Siti Syifa, ibu sahabat Abdur Rahman. 

Saat itu, Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad, sedang thawaf di Kabah. Dia mendapat kabar bahwa Aminah melahirkan seorang anak laki-laki. Dengan perasaan gembira, Abdul Muthalib tidak sabar menemui Aminah dan melihat cucunya yang baru lahir. 

Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad kecil dipeluk dan digendong oleh Abdul Muthalib. Dia segera membawa Nabi Muhammad ke Kabah.

Nabi Muhammad disusukan 

Sewaktu kecil, Nabi Muhammad diserahkan kepada Halimah Sa'diah untuk disusukan. Hal ini telah menjadi tradisi bangsa Arab, di mana mereka akan menyusukan sang anak kepada perempuan desa tempat tinggal mereka. Namun, sebelum diserahkan ke Halimah Sa'diah, Nabi pernah disusukan kepada perempuan bernama Tsuwaibah, budak pamannya, Abu Lahab yang sudah dimerdekakan. 

Saat itu Nabi masih berusia 3 hari. Nabi Muhammad disusukan oleh Tsuwaibah hanya beberapa hari saja sebelum akhirnya diserahkan ke Halimah Sa'diah. 

Pemberian nama Muhammad 

Nabi Muhammad diberi nama Muhammad ketika berusia 7 hari. Hal itu sebagaimana tradisi bangsa Arab pada masa itu. Saat itu, Nabi dikhitan oleh kakeknya sendiri, Abdul Muthalib. Berdasarkan riwayat, Abdul Muthalib mengadakan satu perjamuan besar di rumahnya.

Hampir semua pembesar dan para bangsawan di Kota Mekkah hadir dalam jamuan itu. Di antara tamu yang hadir, ada yang bertanya mengapa bayi itu diberi nama Muhammad. Sebab, nama itu tidak biasa dipakai oleh bangsa Arab.

 "Aku berharap mudah-mudahan dia (anak yang baru lahir) menjadi orang yang terpuji di langit pada sisi Allah dan terpuji di bumi pada sisi makhluk-Nya," jawab Abdul Muthalib. 

Pada tahun 632 Masehi, Muhammad meninggal dunia di Madinah. Namun, warisan spiritual dan ajaran moral yang ia tinggalkan masih hidup hingga kini. Sirah nabi Muhammad saw mengajarkan kita tentang arti kepercayaan yang kuat, kesabaran, dan ketekunan dalam menghadapi tantangan kehidupan. Ia juga mengajarkan kita untuk menjadi teladan dalam berakhlak dan berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai umat Islam, kita harus senantiasa mempelajari dan memahami sirah nabi Muhammad saw agar bisa mengambil hikmah dan teladan dari kehidupannya. Kita harus menghormati Muhammad sebagai nabi dan rasul Allah, serta mengikuti ajarannya dalam menjalani kehidupan. Semoga bermanfaat.***